Pandangan Para Wali Tentang Kemakrifatan

Cerita yang sangat menyedihkan dan tidak masuk akal ini di tulis oleh peneliti asing yang kemudian diakui pula oleh sebagian besar diantara kita.

Fitnahan Terhadap Wali, begini ceritanya:

1. "Adapun  Sinuhun Bonamg yang pertama-tama berbicara tentang kehadiran jati dirinya.

2. Lalu Syekh Siti Jenar menjawab: " Menurut hemat saya, iman tokid  (tauhid) dan makrifat ialah mengetahui kesempurnaan diri. Bila orang membatasi diri sampai pada makrifat, tandanya dia belum sempurna, sebab dia masih menyadari ada bermacam-macam benda". Memang kalau belum sampai ke makrifat Dzat, maka itu belumlah sempurna.

3. Si Nuhun Bonang berucap: " Kesempurnaan orang bermakrifat, ialah pandangan hilang, tidak ada satupun lagi yang disebut wajah, kecuali wajah Allah. Dan mantaplah Pangeran Agung yang disembah dengan yang menyembah", Lihat surat Thaha 20 :14

4. Syekh Siti Jenar berucap: " Kesempurnaan itu meliputi Pangeran. Maka manusia tidaklah mempunyai ruang gerak, atau tidak bergerak, dia menjadi mati sajroning urip (mati suri). Lihat surat An Nisa 4:66

5. Sinuhun Bonang : "Menurut hemat kami, di akhirat tidak ada lagi iman tauhid dan makrifat ",

6. Ya benar, sahut Syekh Siti Jenar : Yang ada Aku, tiada Tuhan selain Aku'
Surat  Thaha 20:14 : "Sesungguhnya hubungan antara kawula  dan Gusti terungkap dalam memuji dan menyembah. Hal seperti itu di akhirat tentu tidak ada lagi. Kalau orang tidak memahami Gusti, tentu dia tidak akan mengerti, maka tidaklah dapat disebut sempurna"

7. Sunan Gunung Jati  menyahut: "Yang disebut makrifat ialah memandang Pangeran di Urang. Sehingga diluar dia tidak ada lagi yang disembah.

Allah Maha Esa, tidak dua, dan tidak tiga" Surat Al ikhlas ayat 1

8. Sunan Kalijaga berucap: "Arahkan pandangan kepada Tuhan tanpa ragu. Tetapi bagaimana cara memandangnya, sebab Tuhan tidak berupa". 

Inti pembicaraan mereka ialah Surat Thaha 20 ayat 41: "Aku memilih engkau untuk diriku"

Dan Surat Qaf 50 ayat 16 : "Kalau ada yang bertanya kepada engkau tentang Aku, katakan bahwa aku dekat , bahkan lebih dekat dari urat lehernya"

Sesungguhnya manusia bukan saja sempurna, sebagaimana dikatakan oleh para Wali itu. Manusia juga Wali Ikram yaitu mulia dan suci. Sebab didalam jasad yang sempurna dibangun Allah dari tanah, maka kedalamnya diutus RohKu. Surat Al Hijr 15 ayat 29 dan Surat As Sajadah 32 ayat 9.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembicaraan mereka merupakan Ukhuwah Bashariyah dalam persaudaraan. Bertukar informasi/musyawarah tentang penyaksian. Tetapi setelah diulas sana sini, maka menjadikan Syekh Siti Jenar dihukum penggal dihadapan para Wali. Malah sebelum dihukum, terjadilah perang tanding tentang kesaktian.

Ini merupakan suatu analisa yang mengarah kepada politik pecah belah. Dengan menjelekkan Syekh Siti Jenar, maka yang dipahami sesungguhnya adalah para Wali.

Seolah-olah para Wali tidak memahami hakekat diri. Yang sudah memiliki Rahman dan Rahim dari Allah SWT. Sebab dengan menghukum Syekh Siti Jenar, maka orang bertarekat, ahli tasawuf, dan dunia akan berfikir, apa para Wali itu tidak memahami keberadaan Allah atas dirinya, sebagaimana disampaikan didalam Al Qur'an, Surat Thaha 20 : 46.

"Janganlah engkau takut, Aku ada bersamamu dimanapun engkau berada"

Cerita yang sangat menyedihkan dan tidak masuk akal ini di tulis oleh peneliti asing yang kemudian diakui pula oleh sebagian besar diantara kita. Yang menjadi polemik adalah Pandangan Asmaradana yang diuraikan oleh DR D Rinkes, De Heiligen van java. Fragmen yang dikutipnya adalah tentang sidang para Wali. Masing-masing memaparkan pandangan tentang kemakrifatan dan tauhid.

Dalam naskah lain agak mirip terdapat tulisan Tan Khoen Swie, kediri 1933. Dari dua peneliti inilah Prof DR PJ Zoetmulder, SJ, mengupas dan menyampaikan didalam bukunya yang sangat terkenal untuk mendiskriditkan para Wali. Dan pandangan itu sangat mudah diterima oleh mereka yang tidak memahami terutama ayat-ayat yang telah menjadi rujukan bagi seluruh para Wali di Nusantara kita ini.

Wallahu alam. Semoga Allah SWT slalu menyertai kita.
Title : Pandangan Para Wali Tentang Kemakrifatan
Description : Cerita yang sangat menyedihkan dan tidak masuk akal ini di tulis oleh peneliti asing yang kemudian diakui pula oleh sebagian besar diantar...
di September 19, 2015
Rating : 5 Dari :5 terbaik
SILAHKAN DISHARE :
 

Medar Ilmu Batin • All Rights Reserved